iYassierli, Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia terkait dengan Program Magang Nasional 2025
𝐒𝐮𝐚𝐫𝐚 𝐉𝐚𝐲𝐚𝐦𝐚𝐡𝐞, Jakarta — Pemerintah Indonesia kembali meluncurkan gebrakan besar di sektor ketenagakerjaan. Melalui Kementerian Ketenagakerjaan, Program Magang Nasional 2025 resmi dibuka mulai 15 Oktober mendatang. Program ini bukan sekadar pelatihan kerja, melainkan bagian dari strategi jangka panjang menuju “Paket Ekonomi 2026” yang menargetkan peningkatan kualitas SDM muda Indonesia secara sistematis dan terukur.
Program ini menyasar lulusan perguruan tinggi—baik diploma maupun sarjana—yang baru lulus maksimal satu tahun. Syaratnya cukup jelas: Warga Negara Indonesia dengan NIK sah, lulusan dari kampus yang terdaftar di Kemendikbud atau BRIN, dan siap mengikuti proses seleksi berbasis asesmen. Pendaftaran dilakukan melalui platform SIAPkerja milik Kemnaker, yang akan memverifikasi data peserta secara digital dan transparan.
Namun, yang membuat program ini menarik bukan hanya prosesnya, melainkan manfaatnya. Peserta yang lolos akan menerima gaji setara UMP (contoh: Rp3,3 juta/bulan untuk DKI Jakarta), pelatihan keterampilan sesuai bidang kerja, sertifikat resmi dari pemerintah, dan peluang direkrut sebagai pegawai tetap di perusahaan mitra. Ini bukan magang biasa—ini adalah jalur percepatan karier yang didesain langsung oleh negara.
Di balik layar, program ini juga menjadi bagian dari reformasi sistem ketenagakerjaan nasional. Pemerintah ingin mengatasi mismatch antara lulusan dan kebutuhan industri, sekaligus mengurangi angka pengangguran terdidik yang terus meningkat. Dengan sistem asesmen dan pelatihan berbasis kompetensi, peserta tidak hanya “ditempatkan”, tapi juga “dipersiapkan”.
Baca Juga : Pemerintah Bongkar Subsidi Energi: Ini Angka Sebenarnya
Kritik tentu ada. Beberapa pengamat menyoroti bahwa durasi magang enam bulan bisa terlalu singkat untuk membentuk kompetensi kerja yang mendalam. Ada juga kekhawatiran bahwa perusahaan mitra hanya akan memanfaatkan tenaga kerja murah tanpa komitmen jangka panjang. Namun, Kemnaker menegaskan bahwa seluruh penyelenggara magang wajib menjalani verifikasi ketat dan menyampaikan laporan asesmen ke Dirjen Ketenagakerjaan sebelum peserta ditetapkan.
Di media sosial, tagar #MagangNasional2025 mulai ramai dibicarakan. Banyak fresh graduate menyambut program ini sebagai harapan baru di tengah ketidakpastian dunia kerja. “Kalau benar-benar transparan dan terintegrasi, ini bisa jadi pintu masuk terbaik ke dunia profesional,” ujar salah satu peserta yang sudah mendaftar.
Program Magang Nasional 2025 adalah cerminan bahwa pemerintah mulai bergerak dari pendekatan birokratis ke model pembangunan SDM yang lebih adaptif dan berbasis kebutuhan nyata. Di tengah tantangan global dan disrupsi teknologi, langkah ini bisa menjadi fondasi penting menuju Indonesia Emas 2045.





